Senin, 23 November 2015

Training Online, Belajar Tanpa Batas Jarak dan Waktu

Banyak cara untuk bisa mendapat ilmu. Bisa dengan cara belajar di jenjang pendidikan formal, mengikuti kursus dan seminar atau bahkan bisa juga dengan cara otodidak. Semua orang berhak untuk menambah ilmu dan mengembangkan keahliannya.

Tapi bagi seorang perempuan yang sudah menikah, apalagi yang sudah mempunyai anak,  adakalanya keinginan untuk menambah ilmu tersebut sulit untuk dilaksanakan. Terbatasnya waktu untuk pergi jauh dari rumah adalah salah satu kendala bagi mereka. Untuk menjawab masalah ini Indari Mastuti, seorang Writer Business Specialist, mengembangkan sebuah Training Online khusus untuk perempuan.

Training yang diadakan oleh Indari ini mengangkat tema seputar penulisan dan bisnis. Beberapa training yang pernah diadakan adalah Banjir Order Tiap Hari, Bikin FB Personal Jadi Nominal, Omzet 100 Juta/Bulan, Gimana?, Membangun Konsumen Loyal, 10 Rahasia Jualan Tetap Laku, dan masih banyak lagi.

Banyak manfaat yang didapatkan dengan adanya training online ini. Para perempuan yang berada jauh di pelosok bisa menambah ilmu mereka tanpa harus memikirkan akomodasi untuk bisa sampai ke tempat training. Sementara perempuan yang punya seabgreg kegiatan, entah itu di kantor atau pun di rumah, tetap bisa ikut training di sela-sela kegiatan mereka. Khusus untuk ibu-ibu yang tidak bisa meninggalkan rumah karena harus menjaga buah hati mereka, tetap bisa ikut berpartisipasi tanpa harus meninggalkan rumah mereka.

Belajar lewat training online bersama Indari Mastuti dilaksanakan dengan cara mengikuti kelas selama kurang lebih 1 jam. Salah satu media yang sering digunakan adalah grup di facebook yang anggotanya khusus peserta training tertentu. Peserta berinteraksi dengan Indari Mastuti lewat materi yang dibagikan di grup tersebut. 

Yang menjadi ciri khas dari training ini adalah 'dari perempuan untuk perempuan'. Mulai dari pengajar hingga pesertanya semuanya perempuan.

Menurut Indari, ada tantangan tersendiri saat dirinya menjadi mentor training online. Salah satu tantangan itu adalah bagaimana membuat peserta yang tidak bertatap muka langsung mau aktif selama pelatihan. Perempuan yang merupakan pendiri Indscript Creative ini sering melemparkan beberapa pertanyaan tentang bisnis kepada para peserta. Dengan demikian diharapkan peserta akan menjawab serta berbagi pengalaman tentang bisnis mereka.

Pasca training, para peserta tetap bisa berkomunikasi dan berdiskusi dengan Indari melalui inbox online. Jadi peserta tidak perlu khawatir jika masih ada yang ingin ditanyakan setelah training berakhir. 

Yuk, perempuan Indonesia, tambah ilmu anda lewat training online ini karena dengan training ini jarak yang jauh dan waktu yang sempit bukan lagi sebuah masalah.

Jumat, 25 September 2015

Bermimpi, Berjuang dan Raih Kesuksesan

Mimpi...adalah kunci
Untuk kita menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya....
(Laskar Pelangi, Nidji)

Penggalan lagu Laskar Pelangi di atas menggambarkan semangat perjuangan dalam mencapai mimpi. Mimpi di sini bisa diartikan sebagai sebuah cita-cita. Bagi para pembaca novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini tentu paham bagaimana perjuangan anak-anak di suatu kampung di Belitong agar tetap dapat bersekolah.

Sementara bagi yang pernah menonton Film dengan judul yang sama, tentu juga bisa memahami perjuangan anak-anak Belitong itu lewat adegan menarik yang ditampilkan di Film yang di sutradarai oleh Riri Riza tersebut. Dengan segala keterbatasan, anak-anak di sana berjuang untuk tetap bisa belajar dan berharap bisa meraih mimpi mereka. 

Berbagai tantangan di alami anak-anak Belitong itu, mulai dari gedung sekolah yang tidak memadai, kehidupan keluarga yang pas-pasan, hingga harus mematahkan pandangan bahwa anak-anak kampung tidak perlu bersekolah karena nantinya tetap akan menjadi kuli.

Tapi anak-anak itu tetap bersemangat, mereka tetap belajar hingga nanti di akhir cerita ada salah satu tokoh yang berhasil melanjutkan sekolah bahkan sampai mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri. Siapa sangka anak kampung dari Belitong bisa menginjakkan kakinya di tanah Eropa?

Sesungguhnya semangat perjuangan di atas bisa kita terapkan pada kehidupan sehari-hari, walaupun dengan kondisi yang berbeda-beda. 

Sumber: https://id.linkedin.com/
Semangat perjuangan seperti ini pun diterapkan oleh seorang pengusaha sukses yang bernama Aldi Ferdian. Dia mengatakan bahwa mimpi terbesarnya adalah membantu orang lain mewujudkan mimpi mereka. Melalui perusahaan yang sekarang dipimpinnya, Aldi telah banyak membantu orang lain dalam mewujudkan mimpi untuk memiliki usaha sendiri. Bantuan aldi pada orang-orang tersebut adalah dalam hal pendanaan bagi usaha mereka.

Kesuksesan Aldi ini tidak diperolehnya dengan mudah. Berbagai perjuangan telah dilaluinya ketika harus mencoba berbagai macam bidang pekerjaan sebelum akhirnya sukses seperti sekarang ini. Pekerjaan sebagai sopir antar jemput anak sekolah, karyawan bank, bisnis komputer hingga mendirikan sebuah Production House pernah dilakoninya.

Selama melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut Aldi juga pernah mengalami kegagalan dan mendapatkan tantangan berat. Namun, Aldi tetap fokus pada mimpi terbesarnya.

Akhirnya perjuangan Aldi tidak sia-sia, saat ini perusahaan yang dipimpinnya sukses mendanai berbagai proyek. Jenis proyek tersebut tidak terbatas pada satu bidang bisnis saja. Beberapa bidang bisnis yang didanai perusahaan ini antara lain bisnis di bidang Jasa Tour and Travel, perkebunan jamur tiram, property dan media digital.

Nah, bagaimana dengan anda, sudah kah anda berjuang untuk meraih mimpi anda?

Indari Mastuti, Penulis Yang Jago Bisnis

'Penulis Harus Bisa Berbisnis dan Pebisnis Harus Bisa Menulis'

Kalimat ini adalah slogan yang sering disebut di Indscript Creative, perusahaan di bidang bisnis penulisan yang didirikan oleh Indari Mastuti.

Sumber: Facebook Indari Mastuti
Terkait dengan slogan tersebut, Indari yang merupakan pendiri komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) ini, mengembangkan bisnis tulisan sejak tahun 2007. Alasannya mengembangkan bisnis penulisan ini adalah karena menulis merupakan passionnya. Selain itu Indari juga ingin menjadi jalan bagi orang lain yang ingin menulis tapi tidak tahu caranya. Saat itu bisnis penulisan merupakan bisnis yang tak biasa karena memang belum ada perusahaan agensi naskah sebelumnya.

Banyak orang yang bertanya-tanya ketika Indari memperkenalkan diri sebagai pemilik agensi naskah. Mereka belum paham apa itu agensi naskah. Indari dan timnya tak kenal lelah untuk mengedukasi calon konsumennya. Akhirnya mereka pun bisa menikmati hasil kerja keras mereka, sekarang ini Indari dikenal sebagai Writer Business Specialist yang sukses.

Seperti bisnis pada umummnya, bisnis ini pun pernah mengalami titik terendah yaitu saat omzet perusahaan jeblok sementara biaya operasional tinggi. Saat itu bisnis menjadi tidak sehat. Tak kenal putus asa Indari dan timnya mencari solusi agar kondisi bisnis yang tidak sehat ini bisa ditanggulangi.

Langkah-langkah yang dilakukan Indari untuk mengatasi kondisi ini adalah:
1. Menyempurnakan kembali business plan perusahaan untuk menggali potensi apa yang bisa menjadi market dan menghasilkan uang. Tindakan nyata yang dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah dengan mengubah Indscript yang tadinya hanya agensi naskah menjadi jasa copywriting. Dengan demikian makin banyak peluang yang bisa diambil.

2. Indari mengikuti berbagai kompetisi bisnis untuk mengerek brand Indscript. Di setiap kesempatan Indari selalu menargetkan untuk menjadi juara. Target ini berhasil diraihnya, selama tahun 2010-2012 Indari menjadi juara di berbagai kompetisi bisnis. Nama Indscript jadi makin dikenal, uang hadiah sebagai juara pun menjadi pemasukan bagi perusahaan.

Langkah-langkah perubahan inilah yang dilakukan Indari Mastuti yang akhirnya berdampak positif pada kondisi perusahaan.

Menjalankan bisnis memang tidak mudah, apalagi jika bisnis tersebut adalah bisnis yang tidak biasa. Namun bagi Indari, jika sebuah bisnis dilakukan atas nama passion, Insya Allah akan berjalan lancar. Walaupun nanti ada hambatan dan kerugian, kita akan lebih mudah mengatasinya.

Ketika Tulisan Bisa Dibisniskan

Bisnis tulisan? Bagaimana bentuk bisnis tersebut? Tulisan apa saja yang bisa dibisniskan? Barangkali pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlintas di pikiran anda ketika mendengar tentang bisnis tulisan. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, anda dapat melihat bisnis dari perusahaan yang bergerak di bidang bisnis tulisan berikut ini.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang bisnis tulisan adalah Indscript Creative. Didirikan pada tahun 2007 oleh Indari Mastuti, perusahaan tersebut awalnya adalah sebuah agensi naskah. Agensi ini berperan dalam menjembatani penulis dengan penerbit, dan begitu juga sebaliknya. Selain itu agensi tersebut juga memberikan solusi bagi  penerbit yang memerlukan naskah sesuai permintaan marketing untuk pemenuhan kebutuhan pasar.

Memasuki usia nya yang ke-8 tahun, saat ini Indscript sudah mengembangkan beberapa lini yang khusus menangani hal-hal tertentu. Lini tersebut adalah Indscript Copywriting, Indscript Direct Selling, dan Indscript Training Center.

Sumber: Facebook Indari Mastuti


Untuk urusan yang berkaitan dengan penulisan, seperti penulisan naskah, artikel, konten website, dan lain-lain akan ditangani oleh Indscript Copywriting. Sementara Indscript Direct Selling adalah lini yang khusus menangani bisnis produk-produk yang dihasilkan oleh lini Indscript yang lain, seperti penjualan buku-buku yang naskahnya ditulis oleh penulis dari Indscript Copywriting. Tidak hanya itu, Indscript juga mengembangkan bisnis di bidang pelatihan dengan mengadakan pelatihan yang tema besarnya seputar 2 hal, yaitu penulisan dan bisnis. Untuk bisnis pelatihan ini, lini khusus yang mengelolanya adalah Indscript Training Center.

Para Alumni yang pernah mengikuti Training di Indscript Training Center akan terus bergabung dalam sebuah grup Facebook yang akan terus berkontak dengan Indscript Creative, bahkan tak jarang para alumni tersebut mendapat tawaran menulis dari Indscript Creative. Bagi Indscript Creative, para alumni ini adalah elemen penguat bagi bisnis Indscript Creative secara keseluruhan.



Rabu, 24 Juni 2015

Menu Sederhana Untuk Hari Istimewa

"Gimana,  nih, Mama masih belum dapat orang buat bantuin  masak dan beres-beres untuk lebaran nanti,"  begitu kata Mama saat saya menelpon beliau sore tadi.

Bulan Ramadhan baru berjalan beberapa hari, tapi Mama sudah sibuk mencari orang untuk membantu beliau saat lebaran nanti. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mencari orang yang bersedia untuk membantu pekerjaan rumah tangga pada hari lebaran adalah hal yang sulit. Karena itu lah Mama mulai mencarinya dari jauh-jauh hari sebelum lebaran. Asisten Rumah Tangga (ART)  yang biasanya membantu Mama sudah minta izin untuk mudik ke kampungnya dari  3 hari sebelum lebaran dan baru kembali lagi 3 hari setelah lebaran.

Tentu saja Mama bingung jika nanti benar-benar tidak ada yang bisa membantu saat lebaran tiba. Terbayang betapa repotnya nanti keluarga kami dalam mempersiapkan dan menghadapi lebaran jika Mama tidak berhasil mendapatkan ART pengganti. Tapi saya punya ide sederhana untuk mengatasi situasi ini.

Buat Mama saya, lebaran adalah momen yang spesial. Beliau selalu sibuk dengan persiapan untuk menyambut lebaran. Mulai dari bersih-bersih rumah, membuat kue, serta membuat makanan lainnya. Papa saya pun tak kalah sibuknya. Beliau sibuk merapikan dan memperbaiki kalau ada bagian rumah yang rusak. Bagi Papa, memastikan rumah serta halaman yang bersih dan rapi adalah salah satu cara beliau menyambut kami yang pulang kampung untuk merayakan lebaran. Kegiatan Papa biasanya dibantu oleh tukang yang memang sudah sering bekerja membantu perbaikan di rumah kami.

Begitulah suasana persiapan lebaran di rumah orang tua saya. Pada satu kesempatan saya pernah menyampaikan kepada kedua orang tua saya agar tidak lagi terlalu sibuk mempersiapkan semuanya. Karena seiring bertambah lanjutnya usia beliau, tentunya tenaga beliau juga sudah makin berkurang. Jika tetap memaksakan bekerja yang berat-berat, khawatirnya akan kelelahan saat lebaran tiba. Saya menyarankan kepada Mama agar beliau tidak usah lagi memasak terlalu banyak makanan, apalagi dengan jenis masakan yang begitu banyak variasinya.

Beberapa Hidangan Lebaran Di Rumah Mama
Mama menyikapi saran ini dengan jawaban bahwa beliau senang melakukan semua kegiatan tersebut. Menurut beliau, lebaran adalah saatnya bagi beliau untuk memanjakan anak dan keluarga yang sekali-sekali pulang kampung. Salah satunya adalah dengan menyajikan berbagai masakan untuk hidangan lebaran. Beberapa masakan yang sering Mama buat adalah rendang, ketupat sayur, gulai ikan, dan sop daging. Belum lagi kue-kue kering, puding, kolak, dan kue bolu yang melengkapi hidangan yang disajikan Mama.

Banyak makanan yang enak-enak. Itulah kenangan yang selalu teringat dalam pikiran saya jika membahas tentang lebaran bersama Mama. Merupakan suatu kebahagiaan bagi Mama jika kami bersemangat memakan hasil masakan beliau. Untuk menyiapkan semua masakan tersebut biasanya Mama dibantu oleh ART pengganti atau orang-orang di sekitar rumah kami yang memang bersedia dibayar untuk melaksanakan pekerjaan rumah tangga di hari lebaran. Tapi beberapa tahun terakhir ini sulit untuk mendapatkan orang-orang tersebut.
 
Pernah juga kami tidak berhasil mendapatkan ART saat lebaran beberapa tahun yang lalu, tapi saat itu kondisinya berbeda dengan sekarang. Ketika itu saya dan adik-adik saya belum ada yang menikah. Kami berbagi tugas untuk menjalankan pekerjaan tersebut. Dengan formasi empat orang bersaudara yang semuanya perempuan, pekerjaan itu tidak terlalu sulit untuk kami selesaikan.

Suasana Lebaran

Berbeda dengan kondisi  kami pada lebaran kali ini. Sekarang saya dan dua orang adik saya sudah menikah. Sebagian dari kami tidak lagi tinggal bersama Mama dan pulang ke kampung hanya beberapa hari sebelum lebaran. Saat ini jumlah keluarga kami juga sudah bertambah dengan hadirnya anak-anak kami yang usianya masih kecil-kecil. Untuk mengurus anak masing-masing saja rasanya kami sudah kehabisan waktu. Jadi, sulit bagi kami untuk berbagi tugas seperti dulu lagi.

Sebuah ide terlintas dalam pikiran saya jika memang nanti Mama tetap ingin menyajikan masakan dengan berbagai variasi. Idenya adalah agar memilih menu masakan yang sederhana dan mudah dibuat sebagai tambahan variasi masakan Mama. Jadi kalau nanti kekurangan tenaga karena tidak ada ART, kita tidak terlalu repot untuk membuatnya. Untuk resep menu sederhananya, bisa didapat dari saya atau pun dari adik-adik saya.

Saya berencana nanti akan membuat sarapan ala Naufal dan Nauzan, kedua anak saya, sebagai tambahan variasi hidangan sarapan. Menunya sederhana saja, makanan dari roti tawar yang digabungkan dengan beberapa bahan makanan lain.  Menu itu adalah Roti Meses Keju, Roti Bakar Meses Keju dan Roti Gulung Goreng. Menu ini sering saya buat untuk sarapan Naufal dan Nauzan di rumah karena bahannya yang tidak terlalu sulit untuk didapat dan cara membuatnya yang tidak membutuhkan waktu lama.

Untuk membuat Roti Meses Keju atau Roti Bakar Meses Keju, bahan yang perlu disiapkan adalah roti tawar, margarin, meses, dan Keju Kraft Cheddar. Cara membuatnya mudah, oleskan margarin pada permukaan roti, lalu taburkan meses, terakhir taburkan Keju Kraft Cheddar parut. Sedangkan untuk membuat roti bakar caranya sama saja, perbedaannya hanya pada roti tawarnya yang dipanggang dulu.

Lapisan Roti Gulung
Sementara itu untuk membuat Roti Gulung Goreng, bahan yang dibutuhkan adalah roti tawar, Keju Kraft Singles, sosis, telur, tepung panir, margarin, dan minyak goreng. Cara membuatnya adalah susun bahan-bahan tadi dengan urutan: roti tawar, Keju Kraft Singles, dan sosis. Kemudian ketiga lapis bahan ini digulung. Setelah itu celupkan gulungan ini pada telur yang telah dikocok, lalu gulingkan pada tepung panir. Oh ya, sebelum digulung, sosisnya digoreng dulu sebentar dengan margarin. Selanjutnya goreng gulungan tadi sampai berwarna kuning kecoklatan. Bentuk akhir dari menu ini mirip dengan risoles. Bahkan ada juga yang menyebutnya Risoles Roti Tawar.

Ketiga menu ini lah yang rencananya akan saya buat untuk menambah variasi hidangan sarapan yang disajikan oleh Mama di hari lebaran nanti. Kalau biasanya Mama yang sibuk memikirkan dan menyiapkan hidangan untuk lebaran, kali ini saya ingin membantu beliau menyiapkan sarapan dengan menu yang sederhana ini. Tentu nanti akan ada ide menu sederhana lainnya dari adik-adik saya.

Walaupun sederhana, menu tersebut juga mengandung nilai gizi. Hal itu dapat dilihat dari kandungan bahan-bahan yang digunakan. Ada karbohidrat pada roti tawar dan coklat mesesnya. Serta adanya kandungan protein pada sosis dan Keju Kraft yang digunakan. Selain mengandung protein, Keju Kraft juga mengandung lemak, vitamin D dan Kalsium. Zat-zat tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tidak hanya bergizi, keju ini juga menambah cita rasa pada makanan. Dengan tambahan keju, menu roti tawar ini terasa gurih dan enak.

Keju Kraft yang saya gunakan pada menu ini adalah Keju Kraft Cheddar yang berbentuk balok dan Keju Kraft Singles yang berbentuk lembaran. Masing-masing jenis keju ini tersedia dalam kemasan dengan berbagai ukuran. Keju Kraft Cheddar tersedia dalam ukuran 175 g, 75 g dan ukuran mini 35 g. Sementara itu, Keju Kraft Singles tersedia dengan kemasan 12 dan 6  lembar. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk Keju Kraft dengan jenis yang ini, cukup mudah didapatkan di mini market, bahkan di warung terdekat. Ada jenis lain dari Keju Kraft, yaitu Keju Kraft Bakery, Keju Kraft Quick Melt, dan Keju Kraft Singles Rendah Lemak. Ketiga jenis keju ini biasanya tersedia di supermarket atau di toko khusus bahan kue.


Roti Gulung Goreng Siap Untuk Disantap
Tambahan Keju Kraft pada ketiga menu roti tawar tadi membuat menu sederhana tersebut menjadi hidangan sarapan yang menarik dan mempunyai nilai gizi. Mudah-mudahan Mama senang dengan ide ini.  Terima kasih, ya, Ma untuk hidangan lezat dan bergizi yang selalu Mama sediakan untuk kami. Walau hanya menu sederhana, semoga kali ini kami juga bisa menyiapkan hidangan yang lezat dan bergizi.  Dengan ide menu sederhana ini, saya berharap keluarga kami tetap bisa menyajikan hidangan yang bervariasi walaupun seandainya nanti Mama tidak berhasil mendapatkan ART pengganti. Semoga sulitnya mendapatkan ART pengganti tidak lagi menjadi masalah serius buat Mama.

Minggu, 17 Mei 2015

Ketika Sang Pemenang Tidak Memenuhi Syarat dan Ketentuan Lomba

Keputusan juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Juri memiliki wewenang mutlak dan keputusan juri tidak bisa diganggu gugat atas para pemenang. Kalimat-kalimat ini tentu sering kita jumpai dalam berbagai perlombaan. Tidak ada yang salah dengan kalimat ini karena sebenarnya hal ini diperlukan untuk ketegasan penjurian dalam perlombaan tersebut. Tapi bagaimana jika dalam keputusan hasil perlombaan  tersebut ada hal-hal yang tidak sesuai ketentuan? Apakah kita tetap tidak bisa mempertanyakan keputusannya?

Belum lama ini saya mendapatkan pengalaman yang menimbulkan pertanyaan dalam pikiran saya. Kejadiannya ketika saya mengikuti salah satu lomba menulis yang diadakan oleh suatu instansi atau perusahaan yang cukup besar. Hadiah utamanya pun lumayan mahal, sebuah benda dengan harga kurang lebih Rp. 10 juta. Wow. Dalam syarat dan ketentuan lomba ini disebutkan tentang peraturan teknis dan peraturan artikel yang dilombakan. Ketentuan itu antara lain, ada tema tulisan, kata kunci, back link ke website tertentu, jumlah kata minimal atau maksimal dalam artikel, hal apa yang boleh dimasukkan dan tidak boleh dimasukkan ke dalam konten artikel, dan juga adanya aturan bahwa dalam artikel tersebut harus memuat info tentang lomba itu sendiri. Beberapa peraturan ini tentu sudah biasa kita temui dalam berbagai lomba menulis, baik lomba dalam skala kecil atau pun lomba dalam skala besar.

Sebagai peserta lomba, saya dan juga penulis lain yang ikut tentu saja berusaha mengikuti ketentuan-ketentuan tersebut karena dalam aturan tersebut jelas-jelas disebutkan bahwa tulisan yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan di atas akan didiskualifikasi atau pun otomatis gugur. Jadi, yang ada dalam pikiran saya adalah walaupun tulisan kita bagus, tulisan itu tidak akan dinilai jika tidak mengikuti syarat dan ketentuan lomba.

Tapi saya terkejut ketika melihat hasil pengumuman lomba karena sang pemenang utama tidak memenuhi beberapa ketentuan lomba tersebut. Serta ada beberapa pemenang lain yang juga tidak memenuhi syarat dan ketentuan lomba. Sementara jika saya perhatikan, di antara para pemenang lainnya ada yang artikelnya juga bagus dan memenuhi syarat dan ketentuan lomba, kenapa bukan dia yang jadi pemenang utama?

Kalau soal isi tulisan dan gaya bahasa artikel yang menjadi pemenang, itu tidak menjadi masalah buat saya. Karena isi dan gaya tulisan yang akan dimenangkan tentu yang sesuai dengan keinginan dan tujuan pihak penyelenggara. Sering kita temukan bahwa ada artikel yang menurut kita bagus ternyata tidak menang dalam suatu perlombaan dan yang menang adalah artikel yang menurut kita biasa-biasa saja. Mungkin saja sudut pandang dan gaya bahasa sang pemenang sesuai dengan yang diharapkan juri. Tapi selama artikel yang menang tersebut memenuhi syarat dan ketentuan lomba, itu adalah hal yang biasa saja.

Pertanyaan yang mengusik pikiran saya adalah lalu apa gunanya syarat dan ketentuan tersebut dicantumkan jika artikel yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan tetap bisa memenangkan lomba? Saya sepakat dengan kalimat 'Juri memiliki wewenang mutlak dan keputusan juri tidak bisa diganggu gugat atas para pemenang', tapi tentunya berharap agar dalam menentukan keputusannya juri benar-benar memperhatikan syarat dan ketentuan yang mereka umumkan sendiri. Bagaimana para pembaca semua, apakah anda pernah mengalami kejadian seperti yang saya alami?