Kamis, 29 September 2016

Selamat Berkemah, Nak...!

"Aku kebagian tugas bawa panci dua buah, Ma," seru Syuja sepulang sekolah beberapa hari yang lalu. Selanjutnya dia serius menjelaskan perlengkapan apa yang harus dibawa untuk Acara Kemah Pramuka yang diadakan di sekolahnya mulai hari kamis ini. Peserta kegiatan ini terdiri dari siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Alfityan School Tangerang. Acaranya berlangsung selama dua hari.

Buat Syuja, ini merupakan kemah pertamanya tanpa ditemani papa dan mama. Sebelumnya saya dan keluarga besar memang pernah beberapa kali mengajak anak-anak kemping bersama. Tentu saja itu adalah kemping yang santai dan nyaman. 

Target kami hanya mengenalkan alam lebih dekat kepada anak-anak dan memperlihatkan betapa serunya bermain di alam. Belum ada target untuk hal-hal lain, apalagi tentang kemandirian.

Sejak beberapa hari yang lalu, saya sebagai mamanya Syuja sibuk membantunya menyiapkan perlengkapan tersebut. Mulai dari mencari tali tambang pramuka, SKU, tongkat, patok, peluit, termasuk menyiapkan panci yang menjadi tugas Syuja tadi.

Tapi ternyata bukan hanya saya yang sibuk seperti ini, pada umumnya ibu-ibu dari temannya Syuja juga demikian. Apalagi buat yang anaknya juga baru pertama kali kemah. Hmm... Ternyata kami para ibu-ibu memang begitu. Selalu rempong. Hehehe...

Ikut berkemah bersama teman- teman dan guru di sekolah tentu berbeda dengan kemah bersama keluarga. Apalagi kemah dalam konteks Acara Pramuka. Banyak hal yang akan dilatih di sini, seperti kedisiplinan, kemandirian, kerja sama, toleransi dan lain sebagainya.

Walau dulu saat sekolah dan kuliah saya cukup sering ikut berbagai kegiatan di alam seperti ini, ternyata rasanya berbeda ketika saya sudah menjadi ibu-ibu seperti sekarang. Rasa khawatir itu tetap ada. 

Tapi saya mencoba untuk sedikit 'tega' membiarkan Syuja melewati bebagai tantangan dalam kegiatan hari ini dan besok. Semoga Syuja bisa belajar banyak hal di acara kemah ini. Dan mudah-mudahan pembelajaran ini bisa menjadi salah satu bekal nantinya untuk bisa menjadi pemuda Islam yang beriman, mandiri, tangguh, dan dapat diandalkan. Semoga Allah memudahkan...

Mama ga sabar mendengar cerita seru dari Syuja bersama teman-teman dan kakak pembina. Selamat mengikuti acara kemah ini, Nak... Semoga acaranya lancar dan berkesan. 

2 komentar:

  1. Sepertinya memang kl dah jd ibu akan spt itu ya ma ���� tp kita tetap mendukung target dr pihak sekolah utk melatih kemandirian mrk. Kisahnya sama persis sm syauqi �� meski pas plg nanti dia akan sedikit sedih krn ayahnya sudah brangkat lg ke offshore jd mungkin ini agak lebih berat buat nya. Anyway semoga saja mrk menikmati setiap proses dlm melatih kemandirian, krn mamanya saja bs melewati dgn baik masa2 sekolah dulu pasti lah mrk akan lebih tangguh Dan tumbuh menjadi spt yg kita harapkan... Pemuda Islam yg soleh,manndiri,tangguh & dpt diandalkan, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Rabb...

      Iya, Mama Syauqi... Perasaan khawatir sebagai ibu-ibu lebih dominan saat ini.
      Padahal dulu mamanya juga sering berkegiatan di alam, kadang lebih ekstrim malah��

      Tapi semoga kita tetap bisa berpikir jernih, sehingga anak kita ga terhalang proses belajar mandirinya cuma karena kita tidak melepasnya untuk melakukan kegiatan seperti ini.

      Syauqi sabar, ya, Nak... Nanti bisa cerita serunya kemah sama ayah setelah ayahnya Syauqi pulang dari offshore.

      Makasih, Mama Syauqi... Udah berkunjung ke blognya Mama Syuja Naufal��

      Hapus