Jumat, 25 September 2015

Bermimpi, Berjuang dan Raih Kesuksesan

Mimpi...adalah kunci
Untuk kita menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya....
(Laskar Pelangi, Nidji)

Penggalan lagu Laskar Pelangi di atas menggambarkan semangat perjuangan dalam mencapai mimpi. Mimpi di sini bisa diartikan sebagai sebuah cita-cita. Bagi para pembaca novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini tentu paham bagaimana perjuangan anak-anak di suatu kampung di Belitong agar tetap dapat bersekolah.

Sementara bagi yang pernah menonton Film dengan judul yang sama, tentu juga bisa memahami perjuangan anak-anak Belitong itu lewat adegan menarik yang ditampilkan di Film yang di sutradarai oleh Riri Riza tersebut. Dengan segala keterbatasan, anak-anak di sana berjuang untuk tetap bisa belajar dan berharap bisa meraih mimpi mereka. 

Berbagai tantangan di alami anak-anak Belitong itu, mulai dari gedung sekolah yang tidak memadai, kehidupan keluarga yang pas-pasan, hingga harus mematahkan pandangan bahwa anak-anak kampung tidak perlu bersekolah karena nantinya tetap akan menjadi kuli.

Tapi anak-anak itu tetap bersemangat, mereka tetap belajar hingga nanti di akhir cerita ada salah satu tokoh yang berhasil melanjutkan sekolah bahkan sampai mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri. Siapa sangka anak kampung dari Belitong bisa menginjakkan kakinya di tanah Eropa?

Sesungguhnya semangat perjuangan di atas bisa kita terapkan pada kehidupan sehari-hari, walaupun dengan kondisi yang berbeda-beda. 

Sumber: https://id.linkedin.com/
Semangat perjuangan seperti ini pun diterapkan oleh seorang pengusaha sukses yang bernama Aldi Ferdian. Dia mengatakan bahwa mimpi terbesarnya adalah membantu orang lain mewujudkan mimpi mereka. Melalui perusahaan yang sekarang dipimpinnya, Aldi telah banyak membantu orang lain dalam mewujudkan mimpi untuk memiliki usaha sendiri. Bantuan aldi pada orang-orang tersebut adalah dalam hal pendanaan bagi usaha mereka.

Kesuksesan Aldi ini tidak diperolehnya dengan mudah. Berbagai perjuangan telah dilaluinya ketika harus mencoba berbagai macam bidang pekerjaan sebelum akhirnya sukses seperti sekarang ini. Pekerjaan sebagai sopir antar jemput anak sekolah, karyawan bank, bisnis komputer hingga mendirikan sebuah Production House pernah dilakoninya.

Selama melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut Aldi juga pernah mengalami kegagalan dan mendapatkan tantangan berat. Namun, Aldi tetap fokus pada mimpi terbesarnya.

Akhirnya perjuangan Aldi tidak sia-sia, saat ini perusahaan yang dipimpinnya sukses mendanai berbagai proyek. Jenis proyek tersebut tidak terbatas pada satu bidang bisnis saja. Beberapa bidang bisnis yang didanai perusahaan ini antara lain bisnis di bidang Jasa Tour and Travel, perkebunan jamur tiram, property dan media digital.

Nah, bagaimana dengan anda, sudah kah anda berjuang untuk meraih mimpi anda?

Indari Mastuti, Penulis Yang Jago Bisnis

'Penulis Harus Bisa Berbisnis dan Pebisnis Harus Bisa Menulis'

Kalimat ini adalah slogan yang sering disebut di Indscript Creative, perusahaan di bidang bisnis penulisan yang didirikan oleh Indari Mastuti.

Sumber: Facebook Indari Mastuti
Terkait dengan slogan tersebut, Indari yang merupakan pendiri komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB) ini, mengembangkan bisnis tulisan sejak tahun 2007. Alasannya mengembangkan bisnis penulisan ini adalah karena menulis merupakan passionnya. Selain itu Indari juga ingin menjadi jalan bagi orang lain yang ingin menulis tapi tidak tahu caranya. Saat itu bisnis penulisan merupakan bisnis yang tak biasa karena memang belum ada perusahaan agensi naskah sebelumnya.

Banyak orang yang bertanya-tanya ketika Indari memperkenalkan diri sebagai pemilik agensi naskah. Mereka belum paham apa itu agensi naskah. Indari dan timnya tak kenal lelah untuk mengedukasi calon konsumennya. Akhirnya mereka pun bisa menikmati hasil kerja keras mereka, sekarang ini Indari dikenal sebagai Writer Business Specialist yang sukses.

Seperti bisnis pada umummnya, bisnis ini pun pernah mengalami titik terendah yaitu saat omzet perusahaan jeblok sementara biaya operasional tinggi. Saat itu bisnis menjadi tidak sehat. Tak kenal putus asa Indari dan timnya mencari solusi agar kondisi bisnis yang tidak sehat ini bisa ditanggulangi.

Langkah-langkah yang dilakukan Indari untuk mengatasi kondisi ini adalah:
1. Menyempurnakan kembali business plan perusahaan untuk menggali potensi apa yang bisa menjadi market dan menghasilkan uang. Tindakan nyata yang dilakukan untuk mewujudkan hal ini adalah dengan mengubah Indscript yang tadinya hanya agensi naskah menjadi jasa copywriting. Dengan demikian makin banyak peluang yang bisa diambil.

2. Indari mengikuti berbagai kompetisi bisnis untuk mengerek brand Indscript. Di setiap kesempatan Indari selalu menargetkan untuk menjadi juara. Target ini berhasil diraihnya, selama tahun 2010-2012 Indari menjadi juara di berbagai kompetisi bisnis. Nama Indscript jadi makin dikenal, uang hadiah sebagai juara pun menjadi pemasukan bagi perusahaan.

Langkah-langkah perubahan inilah yang dilakukan Indari Mastuti yang akhirnya berdampak positif pada kondisi perusahaan.

Menjalankan bisnis memang tidak mudah, apalagi jika bisnis tersebut adalah bisnis yang tidak biasa. Namun bagi Indari, jika sebuah bisnis dilakukan atas nama passion, Insya Allah akan berjalan lancar. Walaupun nanti ada hambatan dan kerugian, kita akan lebih mudah mengatasinya.

Ketika Tulisan Bisa Dibisniskan

Bisnis tulisan? Bagaimana bentuk bisnis tersebut? Tulisan apa saja yang bisa dibisniskan? Barangkali pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlintas di pikiran anda ketika mendengar tentang bisnis tulisan. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, anda dapat melihat bisnis dari perusahaan yang bergerak di bidang bisnis tulisan berikut ini.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang bisnis tulisan adalah Indscript Creative. Didirikan pada tahun 2007 oleh Indari Mastuti, perusahaan tersebut awalnya adalah sebuah agensi naskah. Agensi ini berperan dalam menjembatani penulis dengan penerbit, dan begitu juga sebaliknya. Selain itu agensi tersebut juga memberikan solusi bagi  penerbit yang memerlukan naskah sesuai permintaan marketing untuk pemenuhan kebutuhan pasar.

Memasuki usia nya yang ke-8 tahun, saat ini Indscript sudah mengembangkan beberapa lini yang khusus menangani hal-hal tertentu. Lini tersebut adalah Indscript Copywriting, Indscript Direct Selling, dan Indscript Training Center.

Sumber: Facebook Indari Mastuti


Untuk urusan yang berkaitan dengan penulisan, seperti penulisan naskah, artikel, konten website, dan lain-lain akan ditangani oleh Indscript Copywriting. Sementara Indscript Direct Selling adalah lini yang khusus menangani bisnis produk-produk yang dihasilkan oleh lini Indscript yang lain, seperti penjualan buku-buku yang naskahnya ditulis oleh penulis dari Indscript Copywriting. Tidak hanya itu, Indscript juga mengembangkan bisnis di bidang pelatihan dengan mengadakan pelatihan yang tema besarnya seputar 2 hal, yaitu penulisan dan bisnis. Untuk bisnis pelatihan ini, lini khusus yang mengelolanya adalah Indscript Training Center.

Para Alumni yang pernah mengikuti Training di Indscript Training Center akan terus bergabung dalam sebuah grup Facebook yang akan terus berkontak dengan Indscript Creative, bahkan tak jarang para alumni tersebut mendapat tawaran menulis dari Indscript Creative. Bagi Indscript Creative, para alumni ini adalah elemen penguat bagi bisnis Indscript Creative secara keseluruhan.